Thursday, February 26, 2015

Mengenal Budidaya Tanaman Pangan

Jenis Tanaman Pangan 

    Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budidaya tanaman pangan. Kelompok tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman pangan, tanaman holtikultura non-tanaman hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk pangan.

    Hasil budidaya tanaman pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Hasil budidaya tanaman pangan juga diperdagangkan sehingga dapat menjadi mata pencaharian. Jenis – jenis tanaman pangan sebagai berikut:


Jagung (Zea mays L.)


    Jagung yang memiliki batang tunggal yang terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung terdapat pada setiap buku pada batang. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, namun masih pada pohon yang sama. Umur jagung: 86 – 96 hari, bagian tanaman yang bisa dimakan yaitu biji.


Tanaman Jagung

Kacang Hijau (Vigna radiata L.)


    Tanaman kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim yang mempunyai umur  panen anatara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau memiliki tinggi tanaman antara 53-80 cm, batang bercabang serta daun dan polong yang berbulu. Kacang hijau diperbanyak dengan biji. Kacang hijau dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi.
 
Tanaman Kacang Hijau


Sorgum (Sorghum bicolor L.) 


    Tanaman sorgum sekilas mirip jagung. Sorgum memiliki batang yang berbuku – buku. Kadang – kadang sorgum juga dapat memiliki anakan. Sorgum diperbanyak dengan biji. Sorgum dapat ditanaman pada berbagai kondisi lahan, lahan subur maupun lahan kurang subur atau lahan marjinal karena sorgum memiliki daya adaptasi yang luas.

Tanaman Sorgum
 
Singkong (Manihot utilissima)


    Tanaman singkong atau ubi kayu merupakan tanaman berkayu yang dipanen umbinya. Daun tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ubi kayu dapat menghasilkan biji tetapi tidak digunakan untuk perbanyakan. Tanaman ini biasanya dieprbanyak dengan menggunakan stek batang.Umur tanaman ubi kayu sekitar 8-10 bulan.   

Tanaman Singkong

Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)


    Tanaman ubi jalar adalah tanaman pangan yang memiliki batang panjang menjalar. Tipe pertumbuhannya dapat berupa semak-semak atau menjalar. Ubi jalar dapat diperbanyak dengan bagian ubi, pucuk batang, dan setek batang. Umur tanaman ubi jalar berkisar antara 4-4,5 bulan. Ubi jalar umumnya ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atau lahan sawah.
Tanaman Ubi Jalar

Padi (Oryza sativa L.)


    Padi memiliki batang yang berbuku dan berongga. Daun dan anakan tumbuh dari buku yang ada pada batang. Bunga atau malai muncul dari buku yang terakhir. Akar padi berupa akar serabut. Bulir padi terdapat pada malai yang dimiliki oleh anakan. Budidaya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo, dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dengan menggunakan biji.

Tanaman Padi

Kedelai (Glycine max L.)


    Kedelai merupakan tanaman semusim , memiliki daun tunggal dan daun bertiga (trifoliate). Daun dan polong kedelai memiliki bulu. Tanaman kedelai memiliki umur antara 72-90 hari. Polong kedelai yang telah masak ditandai dengan kulit polong yang berwarna cokelat. Kedelai diperbanyak dnegan biji. Berdasarkan warna bijinya, kedelai dibedakan menjadi keledai kuning, hijau kekuningan, cokelat, dan hitam, namun endosperm kedelai umumnya berwarna kuning. Kedelai dapat ditanam di lahan kering atau di sawah sesudah panen padi.

Tanaman Kedelai


Kacang Tanah (Arachis hipogeae L.)

    Kacang tanah dapat ditanam di lahan kering dan lahan sawah sesudah panen padi. Kacang tanah diperbanyak dengan biji. Kacang tanah memiliki batang yang bercabang dengan tinggi tanaman antara 38-68 cm. Tanaman ini memiliki tipe rumbuh dengan memanjang di atas permukaan tanah.Kacang tanah dapat dipanen pada umur 90-95 hari setelah tanam.



Tanaman Kacang Tanah
    Tanaman pangan menyebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia dan terdapat beberapa daerah yang menjadi sentra pengembangan tanaman pangan tertentu. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat dalam mengembangkan tanaman pangan tertentu dan kesesuaian lahan. Misalnya, Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi sentra produksi beras. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakata, dan Jawa timur adalah sentra produksi untuk kedelai.



Sumber: Rahayu, Suci, dkk. 2014. Prakarya dan Kewirausahaan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.